Senin, 01 Oktober 2012

analisis jurnal

JURNAL I


Tema : PENGARUH PROPORSI PENYALURAN KREDIT DALAM BANK

Penulis jurnal : Johnshyn P.

Judul Jurnal : ANALISIS PENGARUH PRINSIP PRUDENTIAL BANKING TERHADAP PROPORSI PENYALURAN KREDIT PADA BANK MANDIRI (Persero) Tbk

Tahun penerbitan : 22-May-2012

Di analisis Oleh : Syifa Fauziah
NPM : 162100800


MASALAH & MOTIVASI JUNAL

Di tengah tantangan yang tidak ringan sebagai akibat dari krisis keuangan global yang berawal dari kegagalan sistem perbankan di Amerika Serikat. Seperti yang diungkapkan Gandung Troy, Ketua Harian Badan Sertifikasi Manajemen Resiko (BSMR) “bank-bank besar di Amerika Serikat terpuruk akibat dilanggarnya prinsip kehati-hatian bank dalam menjalankan bisnis”. Kendati begitu, Gandung optimistis perbankan nasional tidak akan mengalami hal sama dengan perbankan di ‘Negeri Paman Sam’. Pasalnya, kesadaran dan ketaatan bank dalam melaksanakan manajemen risiko saat ini sudah sangat baik. Bankir sangat peduli dan mau menerapkan kehati-hatian dalam menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip dasar manajemen risiko (Media Indonesia, 11 Desember 2008). Menurut H. Gunawan, Indonesia memang merupakan negara yang terkena dampak krisis keuangan paling ringan. Tapi, itu bukan berarti negeri ini sekarang sudah aman benar.Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai 70%-80% dari volume usaha bank. Di dalam rangka penyaluran kredit kepada perusahaan-perusahaan dan masyarakat untuk kepentingan pembiayaan, maka setiap bank diwajibkan untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian (prudential principles) dalam menyalurkan kredit-kreditnya. Hal ini didasarkan, karena risiko yang sangat tinggi dalam melakukan pemberian kredit sebagai usaha utama bank.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan Bank Mandiri terhadap peraturan yang berlaku bagi bisnis perbankan, yaitu peraturan prudential banking yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengetahui pengaruh substansi Prinsip Prudential Banking yang diwakilkan oleh rasio CAR, RR, NPL, ROA dan NPM baik secara parsial maupun secara simultan terhadap pengalokasian dana bank untuk penyaluran kredit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Mandiri belum mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, hal ini terlihat dari sebagian dari substansi yang diteliti belum memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dan dari hasil uji regresi dapat disimpukan bahwa substansi prudential banking yang meliputi CAR dan NPL berpengaruh secara simultan terhadap proporsi penyaluran kredit, dibuktikan dari hasil Uji-F, dimana F Hitung sebesar 25,692 yang lebih besar dari F Tabel sebesar 3,68. Dan rasio CAR dan NPL berpengaruh secara partial dan signifikan terhadap PPK, dibultikan dengan penolakan tingkat signifikan pada taraf signifikan 5%.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek penelitian pada penulisan skripsi ini adalah Bank Mandiri yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah serta bank assurance, Bank Mandiri menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik Negara, komersiil, usaha kecil dan mikro serta nasabah konsumer. Data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah data sekunder yang diperoleh dari www.BI.go.id. Data berupa laporan keuangan publikasi bulanan periode januari 2008 sampai dengan juni 2009. Alat yang digunakan untuk menguji hipotesisi adalah uji regresi linear berganda untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.


PEMBAHASAN

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap PPK Modal banyak digunakan bank untuk memperbaiki kualitas aktiva produktif yang dimiliki, seperti kredit yang diberikan, penempatan pada bank lain (call money,deposito berjangka, dll) atau surat-surat berharga (SBI,SBPU, dll). Hubungan negatif yang terjadi menunjukkan bahwa penurunan CAR akan meningkatkan proporsi penyaluran kredit, jika kondisi dalam suatu bank terjadi peningkatan penyaluran kredit maka NPL akan meningkat yang tidak diikuti dengan peningkatan perolehan pendapatan. Hal ini menyebabkan modal berkurang maka sumber dana yang akan disalurkan kembali kepada masyarakat akan berkurang. Atau kenaikan CAR akan menyebabkan penurunan pada proporsi penyaluran kredit, hal ini menujukkan kecenderungan bank untuk menempatkan modalnya pada aktiva produktif yang lain seperti call money, SBI, SBPU dll.Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap PPK Semakin tinggi nilai NPL menunjukkan semakin besar tingkat kredit bermasalah. Semakin besar kredit bermasalah yang terjadi akan menyebabkan penurunan tingkat penyaluran kredit atau sebaliknya penurunan tingkat kredit bermasalah akan meningkatkan tingkat kredit yang disalurkan. Namun dari hasil perhitungan rasio selama periode januari 2008 sampai dengan 2009 peningkatan kredit bermasalah diikuti pula dengan peningkatan kredit yang disalurkan.Pengaruh RR, ROA dan NPM terhadap PPK RR merupakan rasio antara total alat likuid dengan total dana pihak ketiga. RR

menunjukkan simpanan minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar dana yang digunakan bank untuk membentuk alat likuid. Berdasarkan ketetapan Bank Indonesia GWM yang wajib dibentuk adalah sebesar 5% tetapi bank akan mempertahankan cadangan likuiditas lebih besar dari GWM BI untuk mengantisipasi penarikan besar-besaran (rush) oleh nasabah. RR berkaitan dengan pembentukkan cadangan wajib minimum pada Bank Indonesia dalam bentuk alat likuid (kas dan giro pada BI) sehingga RR tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan bank dalam menyalurkan kredit.

 

KESIMPULAN

maka peneliti menarik beberapa kesimpulan antara lain :

  1. Pada evaluasi kepatuhan Bank Mandiri terhadap peraturan prudential banking yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia terkait standar penilaian yang diterapkan, dimana dalam penelitian ini prudential banking diwakilkan oleh substansinya yang meliputi rasio CAR, RR, NPL, ROA dan NPM. Dari hasil penelitian rasio CAR, RR, dan NPM telah memenuhi standar yang ada sedangkan rasio NPL dan ROA belum memenuhi standar yang ditetapkan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan Bank Mandiri belum mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
  2. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa data penelitian meliputi nilai rasio CAR dan NPL berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Proporsi Penyaluran Kredit. Hal ini dibuktikan dari hasil Uji-F, dimana F Hitung sebesar 25,692 yang lebih besar dari F Tabel sebesar 3,68. Dan secara partial rasio CAR yang mewakili faktor permodalan dan NPL yang mewakili faktor likuiditas berpengaruh terhadap proporsi penyaluran kredit pada Bank Mandiri dibuktikan dengan penolakan tingkat signifikan pada taraf signifikan 5%.
SARAN

Peneliti menyarankan beberapa hal yang berkaitan dengan kelemahan yang terdapat dalam hasil perhitungan dan pembahasan, antara lain :

  1. Sebaiknya Bank Mandiri terus berusaha memperbaiki kinerja dan mematuhi peraturan perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu tetap menjaga angka rasiorasio yang menjadi indikator dalam substansi prinsip prudential banking terutama berkaitan dengan Return On Asset dan Non Performing Loan.
  2. Sebaiknya Bank Mandiri selalu memperhatikan hal-hal yang menentukan keputusan untuk menaikkan volume kredit. Hal-hal tersebut seperti rasio CAR dan NPL yang telah terbukti memilki pengaruh baik secara parsial maupun secara simultan dan signifikan terhadap Proporsi Penyaluran Kredit.
  3. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas mengingat variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini hanya terfokus kepada rasio CAMEL/Prudential saja.
 
JURNAL II


Tema : PENGAMATAN TENTANG KEPUASAN PELANGGAN

Penulis Jurnal : Diah Natalisa

Judul Jurnal : Survey Kepuasan Pelanggan Program Studi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya

Tahun Penerbitan : 09 Juni 2007

Dianalisi oleh : Syifa Fauziah

NPM : 16210800


MOTIVASI & MASALAH JURNAL

Dalam kondisi yang sangat cepat mengalami perubahan, maka setia organisasi perlu bertindak adaptif sebagai konsekuensi atas perubahan lingkungan internal maupun eksternal yang terjadi dengan orientasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Berbagai macam upaya yang dilakukan Program Studi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya adalah upaya untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan kepada pelanggan dengan membangun fasilitas dan infrastrukturnya maupun program-program kurikulumnya. Dengan menempatkan unsur kualitas pelayanan pelanggan sebagai faktor indicator penting, maka hal tersebut dapat meningkatkan kinerja dan daya saing Program Studi MM Unsri di tengah semakin gencarnya tingkat kompetisi yang terjadi saat ini.

 

Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui besarnya kesenjangan antara Kepentingan dan Kepuasan Mahasiswa terhadap Kualitas Layanan yang diberikan Program Studi Magister Manajemen.

2. Untuk mengetahui Variabel Kualitas Layanan yang perlu ditingkatkan terhadap Kualitas Pelayanan di Program Studi Magister Manajemen.

3. Mengetahui tingkat Kepuasan Pelanggan dan/atau Ketidakpuasan Pelanggan sebagai salah satu pengukuran performance dari Sistem Manajemen Mutu yang ada di Program Studi MM UNSRI.


Metodologi

Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif dan observasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan convinience Sampling dengan jumlah sampel yang telah diperoleh sebanyak 26 responden. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: Variabel kepentingan/ekspektasi(X1) dan kepuasan/kinerja(X2) terhadap Program Studi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya(Y) dengan menggunakan Gap Analysis dan Diagram Cartesius pada program apkikasi SPSS versi 13.0.



Hasil Penelitian

Implikasi dari hasil Diagram Cartesius ini adalah Program Studi perlu meningkatkan kinerja dan

pelayanan karena dimensi ini berada dibawah ekspektasi dan harapan Mahasiswa, dan mempertahankan kinerja dan keinginan konsumen yang tinggi karena Program Studi telah menunjukkan kualitas pelayanan yang memuaskan sesuai dengan kepentingan dan ekspektasi yang diharapkan oleh Mahasiswa. Program Studi perlu mempertimbangkan dimensi mana yang perlu ditingkatkan dan dimensi mana perlu dipertahankan agar dapat memberikan kinerja yang optimal demi meningkatkan efisiensi sumber daya organisasi yang diharapkan.

KESIMPULAN

Implikasi dari hasil Diagram Cartesius ini adalah Program Studi perlu meningkatkan kinerja dan pelayanan pada Dimensi A karena dimensi ini berada dibawah ekspektasi dan harapan Mahasiswa, dan mempertahankan Dimensi B karena Program Studi telah menunjukkan kualitas pelayanan yang memuaskan sesuai dengan kepentingan dan ekspektasi yang diharapkan oleh Mahasiswa. Program Studi perlu mempertimbangkan dimensi mana yang perlu ditingkatkan dan dimensi mana perlu dipertahankan agar dapat memberikan kinerja yang optimal demi meningkatkan efisiensi sumber daya organisasi yang diharapkan.


JURNAL III

Tema : Pengaruh Dividen Kas pada Perusahaan Makanan dan Minuman

Penulis Jurnal : Engela Vianita dan Izzati Amperaningrum

Judul Jurnal : ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Tahun Penerbitan : 21 MEI 2012

Dianalisi oleh : Syifa Fauziah

NPM : 16210800



MOTIVASI & MASALAH JURNAL

Dividen kas merupakan masalah yang sering kali menjadi topik pembicaraan yang hangat di antara para pemegang saham dan juga pihak manajemen perusahaan emiten, bahkan cenderung terjadi kontroversi antara pemegang saham dan perusahaan emiten. Kontroversi yang terjadi antara pendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, sedangkan argumen lain menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang sering disebut teori relevansi dividen, dan argumen terakhir yang menyatakan bahwa dividen yang rendah yang akan meningkatkan nilai perusahaan.Ditinjau dari kepentingan perusahaan emiten, pendapat yang pertama dan yang ketiga, yaitu bahwa kebijakan dividen tidak relevan dengan nilai perusahaan dan bahwa dividen yang rendah akan meningkatkan nilai perusahaan yang lebih disukai. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak perlu mempersiapkan pengeluaran yang tinggi untuk pembayaran dividen, sehingga dividen yang seharusnya dibagikan dapat digunakan untuk modal perusahaan. Di lain pihak ditinjau dari kepentingan pemegang saham, pendapat kedua yang lebih disukai, yaitu dividen dibagikan sekarang, khususnya bagi pemegang saham yang membeli saham untuk kepentingan jangka menengah. Kepentingan jangka menengah yang dimaksud adalah bahwa pemegang saham ingin menikmati hasil dari saham. Di lain pihak bagi pemegang saham yang membeli saham untuk kepentingan jangka panjang, relatif lebih menginginkan pengembangan modal perusahaan, sehingga tidak terlalu menuntut untuk dibagikan dividen. Beberapa perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek merupakan perusahaan yang cenderung tetap bertahan dan tidak terlalu terpengaruh dengan keadaan perekonomian. Sehingga diperkirakan perusahaan tersebut mempunyai kinerja keuangan yang cukup baik dan mampu untuk mengeluarkan dividen.



METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan adalah data sekunder yang sudah diolah pihak perusahaan dan sudah diterbitkan dalam bentuk laporan keuangan atau dengan kata lain data tersebut tidak didapatkan dari perusahaan melainkan diperoleh melalui Internet dengan alamat situs www.idx.co.id. Data yang diperlukan adalah laporan keuangnan yang berupa neraca, laporan laba / rugi, dan perubahan modal. Dalam penulisan skripsi ini data yang dipakai oleh penulis adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Selain itu penulis juga melakukan penelitian kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan pokok-pokok pembahasan penulisan skripsi ini.



PEMBAHASAN

Koefisien korelasi antara variabel ROI dan dividen kas adalah 0,537 terdapat hubungan yang positif atau searah. Koefisien korelasi antara variabel cash ratio dan dividen kas adalah -0,240 terdapat hubungan yang negatif atau tidak searah. Koefisien korelasi antara variabel current ratio dan dividen kas adalah -0,216 terdapat hubungan yang negatif atau tidak searah. Koefisien korelasi antara variabel EPS dan dividen kas adalah 0,715 terdapat hubungan yang positif atau searah. Koefisien korelasi antara variabel DPR dan dividen kas adalah 0,882 terdapat hubungan yang positif atau searah. Dari analisis di atas diketahui bahwa dividen kas mempunyai hubungan yang positif dengan variabel EPS dan DPR. Tingkat signifikansi koefisien korelasi current ratio terhadap dividen kas adalah 0,390 berarti korelasi antar variabel tersebut tidak nyata. Tingkat signifikansi koefisien korelasi EPS terhadap dividen kas adalah 0,001 berarti korelasi antar variabel tersebut sangat nyata. Tingkat signifikansi koefisien korelasi DPR terhadap dividen kas adalah 0,000 atau mendekati nol berarti korelasi antarvariabel tersebut sangat nyata. Dari analisis di atas disimpulkan variabel yang mempunyai korelasi sangat nyata, yaitu EPS dan DPR.



KESIMPULAN

Berdasarkan data-data hasil pembahasan sebelumnya, dapat kita tarik beberapa kesimpulan seperti berikut :

Dividen kas mempunyai hubungan yang positif dengan variabel EPS dan DPR. Terdapat hubungan yang positif EPS dan DPR dengan dividen kas. Terdapat hubungan yang negatif antara Return on Investment, cash ratio, dan current ratio dengan dividen kas. Ada hubungan yang positf antara Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio dengan dividen kas. Variabel bebas ROI, EPS, DPR, Cash Ratio, dan Current Ratio tidak secara signifikan mempengaruhi variabel terikat secara bersama-sama. Earning per share dan dividend payout ratio berpengaruh secara parsial terhadap dividen kas. Dari uji analisis faktor diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang memiliki kontribusi yang besar yaitu Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, dan Return on Investment








Tidak ada komentar:

Posting Komentar