Senin, 08 Oktober 2012

JURNAL I
 
 
Tema : PENGARUH KEMAJUAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Penulis Jurnal : Della Natalia dan Iman Murtono Soenhadji, Ph.D
Judul Jurnal : PENGARUH GAYA HIDUP, PSIKOGRAFIS, LINGKUNGAN SOSIAL DAN FISIK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN HANDPHONE BERTEKNOLOGI 3G
Tahun Penerbitan : 2012
Dianalisi Oleh : Syifa Fauziah
NPM : 16210800

LATAR BELAKANG

Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh faktor gaya hidup, faktor psikografis, dan faktor pengaruh lingkungan sosial dan fisik terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan penggunaan handphone berteknologi 3G, dan mengetahui pengaruh paling dominan dari faktor gaya hidup, faktor psikografis, dan faktor pengaruh lingkungan sosial dan fisik terhadap pengambilan keputusan penggunaan handphone teknologi 3G. Memahami perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam.
MOTIVASI

Dalam persaingan yang kian ketat dengan semakin mudahnya fasilitas 3G didapat, produsen harus dapat memahami pengaruh faktor-faktor tersebut agar berhasil dalam pemasaran dan menjual sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman sangat dibutuhkan sehingga tidak ketinggalan zaman. Di Indonesia yang merupakan negara berkembang, kebutuhan informasi akan sangat tinggi (Sujoko, 2007). Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh informasi tersebut, diantaranya dengan menggunakan teknologi yang bernama internet. Kemajuan dalam dunia telekomunikasi pun juga semakin pesat. Tentunya guna mendapat informasi yang tepat dan akurat dibutuhkan tidak hanya sekedar membaca, namun juga berkomunikasi. Dengan bertambah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperkenalkanlah suatu bentuk teknologi baru yang dipopulerkan dengan nama ‘3G’ (Third Generation). 3G adalah salah satu teknologi yang menggabungkan antara dunia komunikasi dan internet. Fasilitas ini mulai banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang komunikasi. Banyaknya alat komunikasi yang dilengkapi dengan fasilitas 3G memberikan keuntungan tersendiri bagi pemakainya. Dalam proses pengambilan keputusan untuk menggunakan handphone berteknologi 3G, konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya bauran pemasaran, individu konsumen, dan pengaruh lingkungan. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1994) proses keputusan dipengaruhi oleh perbedaan individu, proses psikologis, pengaruh lingkungan dan strategi pemasaran. Dalam persaingan yang kian ketat dengan semakin mudahnya fasilitas 3G didapat, produsen harus dapat memahami faktor-faktor tersebut agar berhasil dalam pemasaran dan menjual sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan metode penelitian survey yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan mengandalkan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis (Singarimbun, 1995). Variabel penelitian meliputi variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen menggunakan handphone berteknologi 3G dan variabel independen (X) adalah faktor-faktor perilaku konsumen (faktor gaya hidup, faktor psikografis, dan faktor lingkungan social dan fisik). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pemakai teknologi 3G bagi pengguna Indosat di Kampus Universitas Gunadarma. Penelitian ini adalah penelitian primer dan bersifat kualitatif dengan menyebarkan kuesioner. Penelitian ini jumlah populasinya tidak bisa diketahui secara pasti, maka berdasarkan Malhotra (1999), untuk menentukan jumlah sampel dapat ditentukan yaitu minimum 4 atau 5 kali jumlah variabel yang digunakan. Kuesioner yang telah disebar berjumlah 200 kuesioner, dan yang kembali berjumlah 120 kuesioner. Jumlah responden yang diambil sebanyak 120 orang mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuisioner. Skala yang digunakan adalah skala interval, pengukuran skala menggunakan tipe likert yang pendekatan ratingnya 1 sampai 5 yang menunjukkan derajat. Derajat 1 menunjukkan kurang setuju hingga 5, sangat setuju. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, kuesioner divalidasi dan diuji reliabilitasnya. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji t dua sampel bebas dan analisis faktor. Kekuatan pengaruh diukur menggunakan metode statistik regresi berganda. Gender di ukur dengan menggunakan analisis diskriminan.

PEMBAHASAN

Hasil uji validitas instrumen penelitian menunjukkan bahwa semua item penelitian adalah valid. Hal ini dapat diketahui dari signifikansi hasil perhitungan korelasi lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian, menunjukkan bahwa semua penelitian adalah reliabel. Hal ini dapat diketahui bahwa semua variable penelitian ini mempunyai koefisien keandalan/alpha sama atau lebih besar dari 0.6. Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencapai hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen. Pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 120, didapat r tabel sebesar 0.192. Jika r lebih besar dari r tabel,maka butir item (instrumen) tersebut valid (Priyatno, 2008). Pada hasil statistik dapat dilihat bahwa semua butir item (instrumen) nilainya lebih besar dari 0,192. Ini berarti semua butir item (instrumen) adalah valid. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0.05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment (Priyatno, 2008), atau dengan menggunakan batasan tertentu. Menurut Sekaran (1992) reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima, dan di atas 0.8 adalah baik. Nilai reliabilitas sebesar 0.894 menjelaskan bahwa butir item (instrumen) adalah baik atau dapat dipercaya.

HASIL KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu, faktor Psikografis mempengaruhi langsung keputusan penggunaan handphone berteknIIologi 3G. Faktor Lingkungan sosial dan fisik tidak mempengaruhi secara langsung keputusan penggunaan handphone berteknologi 3G. Bahwa gaya hidup mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan penggunaan handphone berteknologi 3G (Y). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi pada uji T yang menunjukkan variabel gaya hidup memiliki tingkat signifikan yang paling kecil (0,000). Ternyata keputusan penggunaan handphone berteknologi 3G (Y) dipengaruhi secara bersama-sama oleh faktor gaya hidup, psikografis, lingkungan sosial dan fisik. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 17,859 lebih besar dari Ftabel = 2,6828. Ternyata jenis kelamin (gender) bisa menjadi prediktor dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan handphone berteknologi 3G. Sehubungan dengan penelitian ini hanya memperhatikan tiga faktor yang mempengaruhi keputusan penggunaan handphone berteknologi 3G, maka sangat perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut untuk melibatkan lebih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menggunakan handphone berteknologi 3G, sehingga dapat diketahui efektivitas faktor-faktor tersebut terhadap keputusan penggunaan.
 
 
 
JURNAL II
 
 

Tema : KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN “TEH BOTOL SOSRO”
Penulis Jurnal : Mashadi
Judul Jurnal : PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN KEMASAN MEREK “TEH BOTOL SOSRO” DI KAWASAN DEPOK
Tahun Penerbitan : 2012
Dianalisi Oleh : Syifa Fauziah
NPM : 16210800

LATAR BELAKANG

Penelitian ini berdasarkan fakta yang Sosro” dimunculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Keunikan dapat dilihat dari metode pemasaran Teh Botol Sosro adalah pada kekakuan dari produk itu sendiri. Semenjak diluncurkan pada
tahun 1970, produk Teh Botol Sosro baik rasa, kemasan, logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali, bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca-cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tidak bergeming. Bertahannya produk minuman kemasan “Teh Botol Sosro" hingga saat ini, menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai keunikan tersendiri sehingga tetap diminati konsumen. Hal inilah yang memicu penulis ingin mengetahui apa yang memengaruhi konsumen Teh Botol Sosro tetap memutuskan membeli Teh Botol Sosro, yang terutama yang berasal dari dalam diri konsumen itu sendiri ditengah banyaknya tawaran produk-produk baru dengan aneka rasa dan kemasan yang unik-unik. Faktor-faktor perilaku konsumen tersebut diantaranya dapat diuraikan pada faktor psikologis, meliputi: motivasi, persepsi, pembelajaran dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap minuman dalam kemasan dan meningkatnya persaingan untuk merebut konsumen maka penulis tertarik untuk meneliti "Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap dan Pembelajaran Konsumen terhadap Keputusan Pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di kawasan Depok”. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: Motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen dapat memberi pengaruh kepada konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di Kawasan Depok. Perbedaan antara pendapat dengan harapan konsumen dapat terjadi dalam pengambilan keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di Kawasan Depok.

MOTIVASI

Tidak banyak produk Indonesia yang begitu membanggakan dan mampu eksis ditengah gempuran produk asing di tengah persaingan usaha saat ini. Salah satu produk membanggakan itu adalah Teh Botol Sosro. Bertahannya produk minuman kemasan “Teh Botol Sosro" hingga saat ini, menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai keunikan tersendiri sehingga tetap diminati konsumen.Dalam kompetisi global seperti dewasa ini, konsumen cenderung untuk mempunyai lebih banyak keinginan. Selera konsumen terhadap minuman dalam kemasan juga ikut berkembang. Minuman sekarang tidak sekedar memenuhi kebutuhan fisiologis semata, tapi telah berkembang jauh dengan munculnya minuman-minuman kemasan, seperti Coca-cola, Aqua, Teh Botoh Sosro, dan lain sebagainya adalah untuk memenuhi selera konsumen. Menurut Kotler (2002) dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah. Pada masa-masa awal peluncurannya, Teh Botol Sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen, tapi kemudian perlahan tapi pasti produk Teh Botol Sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan “Apapun makannya, minumnya Teh Botol Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta karakteristik obyek yang diteliti dapat diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif. Penelitian ini berdasarkan fakta yang Sosro” dimunculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis data yang digunakan adalah data interval, dinyatakan dalam angka mulai dari skala terkecil sampai dengan yang terbesar, selain itu mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka yang lainnya (1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju). Sedangkan sumber data yang digunakan adalah bersifat primer. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden di Kawasan Depok yang terdiri dari enam kecamatan yaitu Pancoran Mas, Beji, Sukmajaya, Cimanggis,Sawangan, dan Limo.

PEMBAHASAN
Dari pengujian validitas dan reliabilitas variabel dapat diketahui bahwa nilai alpha positif dan lebih besar dari nilai kritis r product moment pada signifikansi 0,05 dengan nilai r tabel = 0.1843. Berikut adalah hasil uji validitas yang dilakukan secara pervariabel dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Hasilnya adalah variabel motivasi ada empat pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel persepsi ada tiga pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel sikap ada empat pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel pembelajaran ada tiga pertanyaan valid dari empat pertanyaan, keputusan pembelian ada tiga pertanyaan valid dari empat pertanyaan. Sedangkan dalam uji reliabitas hasilnya koefisien conbach alpha lebih besar dari nilai r tabel, artinya masing-masing variabel tidak ada yang tidak reliable dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

 

HASIL KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu,
  1. Ada pengaruh yang signifikan dari motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen terhadap keputusan pembelian minuman kemasan merek Teh Botol Sosro di Kawasan Depok.
  2. Ada perbedaan yang nyata antara pendapat dan harapan konsumen tentang keputusan pembelian. Artinya apa yang telah konsumen nikmati saat ini masih ada jarak dengan kondisi yang konsumen harapkan, dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi produsen untuk memenuhi harapan dari konsumen.

SARAN

Bagi pengusaha atau produsen minuman merek Teh Botol Sosro harus selalu memperhatikan perilaku konsumen yang setiap saat akan berubah-ubah. Untuk mempertahankan posisi di pasar, harus selalu melakukan market research terhadap produk pesaing yang beredar di pasar dan harga yang ada. Menurut Muhammad (2004) dalam mengantisipasi kondisi pasar dapat menggunakan growth strategy yaitu mengembangkan pasar yang telah dimiliki jika pangsa pasar yang ada masih luas. Hal yang harus mejadi perhatian adalah kepuasan konsumen pada pasca pengambilan keputusan untuk membeli produk yang kita tawarkan.