JURNAL I
Tema :
PENGARUH KEMAJUAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Penulis Jurnal :
Della
Natalia dan Iman Murtono Soenhadji, Ph.D
Judul Jurnal :
PENGARUH
GAYA HIDUP, PSIKOGRAFIS, LINGKUNGAN SOSIAL DAN FISIK TERHADAP
KEPUTUSAN PENGGUNAAN HANDPHONE BERTEKNOLOGI 3G
Tahun
Penerbitan : 2012
Dianalisi
Oleh : Syifa Fauziah
NPM :
16210800
LATAR BELAKANG
Penelitian
ini ingin mengetahui
pengaruh faktor gaya hidup, faktor psikografis, dan faktor pengaruh
lingkungan sosial dan fisik terhadap perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan penggunaan handphone berteknologi 3G, dan
mengetahui pengaruh paling dominan dari faktor gaya hidup, faktor
psikografis, dan faktor pengaruh lingkungan sosial dan fisik terhadap
pengambilan keputusan penggunaan handphone teknologi 3G. Memahami
perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah
yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana
barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variabel
yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh
konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi
alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan
penggunaan produk yang bermacam-macam.
MOTIVASI
Dalam
persaingan yang kian ketat dengan semakin mudahnya fasilitas 3G
didapat, produsen harus dapat memahami pengaruh faktor-faktor
tersebut agar berhasil dalam pemasaran dan menjual sesuai kebutuhan
dan keinginan konsumen. kebutuhan
akan informasi yang cepat, tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman
sangat dibutuhkan sehingga tidak ketinggalan zaman. Di Indonesia yang
merupakan negara berkembang, kebutuhan informasi akan sangat tinggi
(Sujoko, 2007). Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh
informasi tersebut, diantaranya dengan menggunakan teknologi yang
bernama internet. Kemajuan dalam dunia telekomunikasi pun juga
semakin pesat. Tentunya guna mendapat informasi yang tepat dan akurat
dibutuhkan tidak hanya sekedar membaca, namun juga berkomunikasi.
Dengan bertambah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
diperkenalkanlah suatu bentuk teknologi baru yang dipopulerkan dengan
nama ‘3G’ (Third
Generation).
3G
adalah salah satu teknologi yang menggabungkan antara dunia
komunikasi dan internet. Fasilitas ini mulai banyak dimanfaatkan
dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang komunikasi. Banyaknya
alat komunikasi yang dilengkapi dengan fasilitas 3G memberikan
keuntungan tersendiri bagi pemakainya. Dalam proses pengambilan
keputusan untuk menggunakan handphone berteknologi 3G, konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya bauran pemasaran,
individu konsumen, dan pengaruh lingkungan. Menurut Engel, Blackwell,
dan Miniard (1994) proses keputusan dipengaruhi oleh perbedaan
individu, proses psikologis, pengaruh lingkungan dan strategi
pemasaran. Dalam persaingan yang kian ketat dengan semakin mudahnya
fasilitas 3G didapat, produsen harus dapat memahami faktor-faktor
tersebut agar berhasil dalam pemasaran dan menjual sesuai kebutuhan
dan keinginan konsumen.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
ini merupakan metode penelitian survey
yaitu
suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan
mengandalkan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan
demikian penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory
research,
yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis
(Singarimbun, 1995). Variabel
penelitian meliputi variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen
menggunakan handphone berteknologi 3G dan variabel independen (X)
adalah faktor-faktor perilaku konsumen (faktor gaya hidup, faktor
psikografis, dan faktor lingkungan
social dan fisik). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa pemakai teknologi
3G bagi pengguna Indosat di Kampus Universitas Gunadarma. Penelitian
ini adalah penelitian primer dan bersifat kualitatif dengan
menyebarkan kuesioner. Penelitian ini jumlah populasinya tidak bisa
diketahui secara pasti, maka berdasarkan Malhotra (1999), untuk
menentukan jumlah sampel dapat ditentukan yaitu minimum 4 atau 5 kali
jumlah variabel yang digunakan. Kuesioner yang telah disebar
berjumlah 200 kuesioner, dan yang kembali berjumlah 120 kuesioner.
Jumlah responden yang diambil sebanyak 120 orang mahasiswa. Instrumen
penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuisioner.
Skala yang digunakan adalah skala interval, pengukuran skala
menggunakan tipe likert yang pendekatan ratingnya 1 sampai 5 yang
menunjukkan derajat. Derajat 1 menunjukkan kurang setuju hingga 5,
sangat setuju. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian,
kuesioner divalidasi dan diuji reliabilitasnya. Data yang terkumpul
dianalisis menggunakan uji t dua sampel bebas dan analisis faktor.
Kekuatan pengaruh diukur menggunakan metode statistik regresi
berganda. Gender di ukur dengan menggunakan analisis diskriminan.
PEMBAHASAN
Hasil
uji validitas instrumen penelitian menunjukkan bahwa semua item
penelitian adalah valid. Hal ini dapat diketahui dari signifikansi
hasil perhitungan korelasi lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian
reliabilitas instrumen penelitian, menunjukkan bahwa semua penelitian
adalah reliabel. Hal ini dapat diketahui bahwa semua variable
penelitian ini mempunyai koefisien keandalan/alpha sama atau lebih
besar dari 0.6. Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi
linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencapai hubungan
antar variabel dependen dengan variabel independen. Pada
signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 120,
didapat r tabel sebesar 0.192. Jika r lebih besar dari r tabel,maka
butir item (instrumen) tersebut valid (Priyatno, 2008). Pada hasil
statistik dapat dilihat bahwa semua butir item (instrumen) nilainya
lebih besar dari 0,192. Ini berarti semua butir item (instrumen)
adalah valid. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi
0.05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha
lebih besar dari r kritis product
moment (Priyatno,
2008),
atau
dengan menggunakan batasan tertentu. Menurut Sekaran (1992)
reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat
diterima, dan di atas 0.8 adalah baik. Nilai reliabilitas sebesar
0.894 menjelaskan bahwa butir item (instrumen) adalah baik atau dapat
dipercaya.
HASIL KESIMPULAN DAN
SARAN
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan berdasarkan data yang
dikumpulkan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu, faktor
Psikografis mempengaruhi langsung keputusan penggunaan handphone
berteknIIologi 3G. Faktor Lingkungan sosial dan fisik tidak
mempengaruhi secara langsung keputusan penggunaan handphone
berteknologi 3G. Bahwa gaya hidup mempunyai pengaruh yang paling
dominan terhadap keputusan penggunaan handphone berteknologi 3G (Y).
Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi pada uji T yang
menunjukkan variabel gaya hidup memiliki tingkat signifikan yang
paling kecil (0,000). Ternyata keputusan penggunaan handphone
berteknologi 3G (Y) dipengaruhi secara bersama-sama oleh faktor gaya
hidup, psikografis, lingkungan sosial dan fisik. Hal ini ditunjukkan
oleh Fhitung = 17,859 lebih besar dari Ftabel = 2,6828. Ternyata
jenis kelamin (gender) bisa menjadi prediktor dalam pengambilan
keputusan untuk menggunakan handphone berteknologi 3G. Sehubungan
dengan penelitian ini hanya memperhatikan tiga faktor yang
mempengaruhi keputusan penggunaan handphone berteknologi 3G, maka
sangat perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut untuk melibatkan
lebih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
menggunakan handphone berteknologi 3G, sehingga dapat diketahui
efektivitas faktor-faktor tersebut terhadap keputusan penggunaan.
JURNAL II
Tema :
KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN “TEH BOTOL SOSRO”
Penulis Jurnal : Mashadi
Judul Jurnal : PENGARUH
MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN KEMASAN MEREK “TEH BOTOL SOSRO”
DI KAWASAN DEPOK
Tahun
Penerbitan : 2012
Dianalisi
Oleh : Syifa Fauziah
NPM :
16210800
LATAR BELAKANG
Penelitian
ini berdasarkan fakta yang Sosro” dimunculkan. Slogan ini tidak
saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara
keseluruhan. Keunikan dapat dilihat dari metode pemasaran Teh Botol
Sosro adalah pada kekakuan dari produk itu sendiri. Semenjak
diluncurkan pada
tahun
1970, produk Teh Botol Sosro baik rasa, kemasan, logo maupun
penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali, bahkan ketika
perusahaan multinational Pepsi dan Coca-cola masuk melalui produk teh
Tekita dan Frestea, Sosro tetap tidak bergeming. Bertahannya produk
minuman kemasan “Teh Botol Sosro" hingga saat ini, menunjukkan
bahwa produk tersebut mempunyai keunikan tersendiri sehingga tetap
diminati konsumen. Hal inilah yang memicu penulis ingin mengetahui
apa yang memengaruhi konsumen Teh Botol Sosro tetap memutuskan
membeli Teh Botol Sosro, yang terutama yang berasal dari dalam diri
konsumen itu sendiri ditengah banyaknya tawaran produk-produk baru
dengan aneka rasa dan kemasan yang unik-unik. Faktor-faktor perilaku
konsumen tersebut diantaranya dapat diuraikan pada faktor psikologis,
meliputi: motivasi, persepsi, pembelajaran dan sikap konsumen dalam
melakukan pengambilan keputusan pembelian. Dengan semakin tingginya
kebutuhan masyarakat terhadap minuman dalam kemasan dan meningkatnya
persaingan untuk merebut konsumen maka penulis tertarik untuk
meneliti "Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap dan Pembelajaran
Konsumen terhadap Keputusan Pembelian minuman kemasan merek “Teh
Botol Sosro" di kawasan Depok”. Berdasarkan latar belakang di
atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: Motivasi,
persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen dapat memberi pengaruh
kepada konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian minuman kemasan
merek “Teh Botol Sosro" di Kawasan Depok. Perbedaan antara
pendapat dengan harapan konsumen dapat terjadi dalam pengambilan
keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di
Kawasan Depok.
MOTIVASI
Tidak
banyak produk Indonesia yang begitu membanggakan dan mampu eksis
ditengah gempuran produk asing di tengah persaingan usaha saat ini.
Salah satu produk membanggakan itu adalah Teh Botol Sosro.
Bertahannya produk minuman kemasan “Teh Botol Sosro" hingga
saat ini, menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai keunikan
tersendiri sehingga tetap diminati konsumen.Dalam kompetisi global
seperti dewasa ini, konsumen cenderung untuk mempunyai lebih banyak
keinginan. Selera konsumen terhadap minuman dalam kemasan juga ikut
berkembang. Minuman sekarang tidak sekedar memenuhi kebutuhan
fisiologis semata, tapi telah berkembang jauh dengan munculnya
minuman-minuman kemasan, seperti Coca-cola, Aqua, Teh Botoh Sosro,
dan lain sebagainya adalah untuk memenuhi selera konsumen. Menurut
Kotler (2002) dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan
harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk
yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu
berkembang dan berubah-ubah. Pada masa-masa awal peluncurannya, Teh
Botol Sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen, tapi kemudian
perlahan tapi pasti produk Teh Botol Sosro mulai mendapatkan tempat
di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan “Apapun
makannya, minumnya Teh Botol Berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah serta karakteristik obyek yang diteliti dapat
diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif. Penelitian ini
berdasarkan fakta yang Sosro” dimunculkan. Slogan ini tidak saja
mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara
keseluruhan.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis
data yang digunakan adalah data interval, dinyatakan dalam angka
mulai dari skala terkecil sampai dengan yang terbesar, selain itu
mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka yang
lainnya (1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 =
setuju, 5 = sangat setuju). Sedangkan sumber data yang digunakan
adalah bersifat primer. Data diperoleh melalui kuesioner yang
disebarkan kepada responden di Kawasan Depok yang terdiri dari enam
kecamatan yaitu Pancoran Mas, Beji, Sukmajaya, Cimanggis,Sawangan,
dan Limo.
PEMBAHASAN
Dari
pengujian validitas dan reliabilitas variabel dapat diketahui bahwa
nilai alpha positif dan lebih besar dari nilai kritis r product
moment pada signifikansi
0,05 dengan nilai r tabel = 0.1843. Berikut adalah hasil uji
validitas yang dilakukan secara pervariabel dengan jumlah sampel
sebanyak 50 responden. Hasilnya adalah variabel motivasi ada empat
pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel persepsi ada tiga
pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel sikap ada empat
pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel pembelajaran ada
tiga pertanyaan valid dari empat pertanyaan, keputusan pembelian ada
tiga pertanyaan valid dari empat pertanyaan. Sedangkan dalam uji
reliabitas hasilnya koefisien conbach alpha lebih besar dari nilai r
tabel, artinya masing-masing variabel tidak ada yang tidak reliable
dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
HASIL KESIMPULAN
Dari
hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu,
- Ada pengaruh yang signifikan dari motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen terhadap keputusan pembelian minuman kemasan merek Teh Botol Sosro di Kawasan Depok.
- Ada perbedaan yang nyata antara pendapat dan harapan konsumen tentang keputusan pembelian. Artinya apa yang telah konsumen nikmati saat ini masih ada jarak dengan kondisi yang konsumen harapkan, dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi produsen untuk memenuhi harapan dari konsumen.
SARAN
Bagi
pengusaha atau produsen minuman merek Teh Botol Sosro harus selalu
memperhatikan perilaku konsumen yang setiap saat akan berubah-ubah.
Untuk mempertahankan posisi di pasar, harus selalu melakukan market
research terhadap produk
pesaing yang beredar di pasar dan harga yang ada. Menurut Muhammad
(2004) dalam mengantisipasi kondisi pasar dapat menggunakan growth
strategy yaitu
mengembangkan pasar yang telah dimiliki jika pangsa pasar yang ada
masih luas. Hal yang harus mejadi perhatian adalah kepuasan konsumen
pada pasca pengambilan keputusan untuk membeli produk yang kita
tawarkan.