Rabu, 06 April 2011

proses manajemen


PROSES MANAGEMENT

Manajemen proses adalah rangkaian aktivitas perencanaan dan pengawasan kinerja suatu proses, terutama proses bisnis [1]. Manajemen proses mengaplikasikan pengetahuan, ketrampilan, peralatan, teknik, serta sistem untuk mendefinisikan, memvisualisasikan, mengukur, mengontrol, melaporkan, dan memperbaiki proses dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan atau laba. ISO 9001 mempromosikan pendekatan proses untuk mengelola suatu organisasi.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

Contoh nyata proses management

perusahaan yang diksgumi dunia dalam buku ini adalah perusahaan yang dikagumi dunia berdasarkan survei dari majalah Fortune sejak 1997 sampai 2007 terhadap 10.000 perusahaan termasuk 500 top global dari Fortune dan perusahaan yang mempunyai pendapatan minimal 8 milyar dolar Amerika. Sembilan kriteria yang dipakai untuk menilai perusahaan yang dikagumi dunia tersebut terdiri dari kualitas manajemen, kualitas produk dan pelayanan, inovasi, nilai investasi jangka panjang, gema keuangan, manajemen sumberdaya manusia, tanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan, bijaksana menggunakan asset perusahaan dan kemampuan memasuki pasar global.
Peri    Peringkat pertama sampai peringkat kelima perusahaan yang dikagumi dunia pada 2007 sebagai berikut :
Peringkat pertama perusahaan yang dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah General Electric. General Electric merusahaan yang telah mengembangkan, memproduksi dan memasarkan berbagai produk pembangkit, transmisi, distribusi, pengendalian dan pemberdayaan listrik sejak perusahaan tersebut terbentuk pada 1892. Pendiri perusahaan tersebut adalah Thomas Alfa Edison. Produk dari perusahaan tersebut meliputi peralatan rumah tanggan, lampu, otomatisasi industrial, peralatan medis, teknologi sparasi dan bioscience, peralatan kendali dan distribusi listrik, lokomotif, pembangkit tenaga listrik, bahan bakar dan tenaga nuklir, mesin jet komersial dan militer, peralatan kimia dan pemberdayaan air, peralatan dan sistem keamanan dan rekayasa material, misalnya plastik dan silikon. Bisnis yang dijalankan mencakup Infrastruktur, Industrial, kesehatan, NBC Universal, Commercial Finance and Consumer Finance. Perusahaan beroperasi di Amerika Utara, Eropa, Asia dan Amerika Selatan. Pada akhir 2006, General Electric mempunyai pendapatan 163,4 milyar dolar Amerika Serikat dan mempunyai karyawan sekita 316.000 orang dan sekitar161.000 merupakan karyawan yang ada di Amerika Serikat. Pada 2007 ini dipimpin oleh Jeffrey R. Immelt sebagai CEO/Chairman of the Board/Director.
Peringkat kedua perusahaan yang dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah Toyota Motor Corporation. Toyota Motor didirikanpad 1933 oleh Kiichiro Toyoda di Jepang. Pada 31 Maret 2006, Toyota dioperasi melalui 523 cabang yang terkonsolidasi dan 219 perusahaan yang terafiliasi. Perusahaan mempunyai tiga segmen yaitu otomotif, jasa keuangan dan bisnis lainnya. Dalam bidang otomotif, Toyota mengerjakan perancangan, produksi dan perakitan dan penjualan mobil penumpang, kendaraan untuk olah raga dan rekreasi, minivan dan truk dan juga menyediakan sparepart dan asesorisnya. Dala bidang jasa keuangan, Toyota menyediakan jasa keuangan kepada dealer dan pelanggan untuk membeli atau menyewa kendaraan Toyota. Sedangkan dalam bidang bisnis lainnya Toyota menyediakan jasa perancangan dan pembangunan rumah dan teknologi informasi yang berhubungan dengan bisnis, mencakup sistem transportasi cerdas dan e-commerce. Toyota menjual kendaran ke lebih dari 170 daerah dan negara. Pasar utama Toyota untuk otomotif Jepang, Amerika Utara, Eropa dan Asia. Pada 31 Maret 2006, Toyota memperoleh pendapat dari penjualan sebesar 202,9 milyar dolar Amerika Serikat dan mempunyai karyawan 285.977 orang. Pada 2007, ini dipimpin oleh Katsuaki Watanabe sebagai CEO/President.
Peringkat ketiga perusahaan yang dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah Procter & Gamble. Procter & Gamble Company telah mempunyai badan hukum di Ohio pada 1905. Perusahaan tersebut didirikan oleh William Procter and James Gamble pada 1837. Procter & Gamble memfokuskan diri pada produk bermerek untuk meningkatkan kehidupan konsumen seluruh dunia. Saat ini perusahaan telah memasrkan lebih dari 300 merek yang telah tersebar di lebih dari 160 negara. Perusahaan beroperasi di lebih dari 80 negara melalui Market Development Organization “MDO”. MDO meliputi pelanggan ritel yang resmi, saluran dagang dan tim khusus untuk negara yang bekerja untuk membangun merek perusahaan di pasar lokal. MDO diorganiasi mencakup tujuh wilayah, yaitu Amerika Utara, Eropa Barat, Asia Utara-Timur, Amerika Latin, Eropa Timur dan Tengah / Timur Tengah / Afrika, Cina dan ASEAN /Australia/India. Perusahaan dikelompokkan menjadi tiga Global Business Units: P&G Beauty; P&G Family Health; and P&G Household Care. Dalam P&G Beauty unit, meliputi Retail and Professional Hair Care, Skin Care, Feminine Care, Cosmetics, Fine Fragrances and Personal Cleansing. Hair Care merupakan bisnis utama dan Feminine Care merupakan bisnis utama lainnya. Merek dalam P&G Beauty antara lain Pantene, Wella, Olay, Always and Head & Shoulders. Dalam P&G Family Health, perusahaan menawarkan produk perawatan kesehatan mencakup Oral Care, Pharmaceuticals, Personal Health and Pet Health and Nutrition. Merek P&G Family Health meliputi Actonel, Crest, Iams, Pampers, Bounty and Charmin brands. Dalam P&G Household Care, terdiri dari Fabric Care and Home Care, mencakup Tide, Ariel, Downy dan Dawn. In Snacks and Coffee, perusahaan membagi menjadi dua kategori, yaitu Salted Snacks and Coffee. Dua merek dalam Snacks and Coffee - Pringles dan Folgers. Pada 27 January 2005, Procter & Gamble bekerjasama dengan The Gillette Company. The Gillette Company merupakan perusahaan yang menghasilkan produk untuk pria, misalnya silet, pisau cukur dan tempat penyipanan peralatan dan juga tersedia untuk produk wanita. Gillette juga menyediakan batu baterai alkalin dan sikat gigi yang mampu masuk ke pasar global. Pada 2007, Procter & Gamble ini dipimpin oleh Alan G. Lafley, sebagai CEO/Chairman of the Board/President/Director.
Peringkat keempat perusahaan yang dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah Jonhson & Johnson. Perusahaan ini tercatat secara hukum di negara bagian New Jersey pada 1887. Johnson & Johnson memproduksi dan menjual produk perawatan kesehatan. Perusahaan ini beroperasi di lebih dari 230 negara di seluruh dunia. Bisnis Johnson & Johnson dikelompokkan menjadi tiga segmen : Consumer, Pharmaceutical dan Medical Devices and Diagnostics. Segmen Consumer meliputi perawatan bayi dan anak, perawatan kulit, perawatan luka dan mulut serta perawatan kesehatan wanita. Segmen Pharmaceutical meliputi bidang terapi, misalnya anti-fungal, anti-infective, cardiovascular, contraceptive, dermatology, gastrointestinal, hematology, immunology, neurology, oncology, pain management, psychotropic dan urology. Segmen The Medical Devices and Diagnostics mencakup produk yang didistribusikan ke padagang besar, rumah sakit, dan retailer, digunakan terutama dalam bidang profesional oleh dokter, perawat, ahli terapi, rumah sakit, laboratorium diagnostik dan klinik. Johnson & Johnson memperoleh pendapatan pada akhir 2006 sebesar 53,3 milyar dolar Amerika Serikat dan mempunyai karyawan sekitar 115,600 orang di seluruh dunia. Pada 2007, Johnson & Johnson dipimpin oleh William C. Weldon, sebagai CEO/Chairman of the Board/Director.
Peringkat kelima perusahaan yang dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah Apple Computer, Inc. Perusahaan ini tercatat secara hukum di negara bagian California pada 3 Januari 1977. Perusahaan ini merancang, memproduksi dan memasarkan komputer pribadi dan perangkat lunak yang berhungan dengan komputer tersebut, jasa, periferal dan solusi jaringan. Apple juga merancang, mengembangkan dan memasarkan pemutar musik digital portabel dengan asesoris dan jasa meliputi distribusi secara online dari musik, audio buku, video musik, film pendek dan pertunjukan televisi. Produk dan jasa perusahaan mencakup lini Macintosh dari komputer desktop dan notebook, the iPod digital music player, the Xserve G5 server dan produk penyimpanan Xserve RAID, aplikasi perangkat lunak untuk consumer dan profesional, sistem operasi Mac OS X, iTunes Music Store, untuk mendukung lini produk Macintosh dan iPod dan berbagai jasa dan pendukung yang diberikan. Pada 24 September, 2006, Apple memperoleh pendapatan sekitar 19,3 milyar dolar Amerika Serikat dan mempunya karyawan sekitar 14.800 full-time dan 2.020 karyawan kontrak.

Banyak kaum perempuan yang telah berkeluarga, dan sekaligus bekerja sebagai pegawai kantoran, acap dihadapkan pada sebuah dilema. Jam kerja kantor terasa begitu panjang, sementara kemacetan yang memilukan tiap hari datang menyergap. Maka banyaklah ibu-ibu muda yang berangkat ke kantor kala fajar menyingsing dan pulang kala petang telah menjelang.
Lalu dimanakah waktu untuk berdendang dengan sang buah hati yang mungkin tengah lucu-lucunya? Pelan-pelan kerinduan untuk meluangkan banyak waktu di rumah kian menjulang. Itulah kenapa kemudian banyak wanita karir yang memutuskan untuk resign, “pulang ke rumah” dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.
Yang menjadi tantangan kemudian adalah ini : ketika waktu di rumah telah melimpah, ketika sang suami telah berangkat ke kantor, anak-anak sudah berangkat sekolah, dan beres-beres rumah sudah selesai, apa yang harus dilakukan agar tetap bisa menjadi ibu rumah tangga yang produktif? Sebab kan ndak asyik juga jika waktu yang melimpah itu hanya habis untuk arisan dan ngerumpi dengan tetangga.
Itulah kenapa kini muncul sebuah niatan untuk menjadi “mommy entrepreneur” : atau sebuah lelakon untuk menjadi ibu rumah yang produktif dengan cara menjadi “entrepreneur a la ibu rumah tangga”. Konsep ini sejatinya merupakan sebuah ikhtiar untuk menjalankan sebuah usaha (demi tambahan sesuap nafkah) yang bisa dijalankan dari rumah (home-based business) : dengan demikian fungsi sebagai ibu rumah tangga tetap bisa berjalan dengan optimal.
Ibu Ima (yang foto cantiknya ada di atas) mungkin bisa disebut sebagai contoh disini. Sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak yang masih kecil-kecil, ia memutuskan menjadi mommy entrepreneur sejak menikah beberapa tahun silam.
Sejak lulus bangku perguruan tinggi, ia memang enggan menjalani hidup sebagai pekerja kantoran lantaran takut waktu berharganya dengan anak-anak hilang ditelan jam kantor yang amat panjang. Apalagi jika ditambah dengan macet dua jam di jalanan setiap pagi dan sore (“wah saya bisa semaput dijalanan, “ begitu ujarnya).
Itulah kenapa kemudian ia memilih menjadi mommy entrepreneur : menjalani usaha dari rumah dengan berjualan busana kasual. Usahanya kian melaju semenjak ia juga melakukan penjualan secara online. Omzetnya pelan-pelan meningkat, demikian juga dengan profitnya. Namun yang tak kalah penting : usaha produktif ini bisa terus dijalankan dari rumah, sehingga ia bisa menjadi ibu rumah tangga yang handal (dan ia bisa terus punya waktu luang untuk mengajari anak-anaknya mengaji setiap petang).
Pilihan menjadi mommy entrepreneur, saya kira memang salah satu pilihan yang bijak bagi kaum perempuan modern saat ini. Oke pilihan menjadi wanita karir juga sah : namun ditengah beban pekerjaan kantor yang terus menumpuk, dan juga perjalanan dari rumah ke kantor yang kian macet parah, saya kok membayangkan, semua ini rasanya berat bagi kaum perempuan.
(terus terang saya acap masygul kala melihat ibu muda, di sebuah malam, harus berdesakan di busway sambil berdiri, untuk pulang ke rumahnya. Mungkin anaknya yang lucu telah terlelap di kamar tidurnya, karena terlalu lama menanti sang bunda yang tidak kunjung datang…..).
Pada sisi lain, pilihan menjadi ibu rumah tangga tanpa usaha yang produktif mungkin juga bukan hal yang bijak. Sebab tambahan nafkah dari sang bunda mungkin juga amat penting untuk menopang beban keuangan keluarga yang kian berat (hey, bukankah harga-harga sembako naik terus!).
Itulah kenapa pilihan menjadi ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif adalah salah satu hal yang layak diambil. Disini, waktu untuk mengelola kegiatan rumah tangga dan mengurus anak-anak tetap dapat dijalani secara maksimal (sebab usahanya bisa bersifat home-based). Di sisi lain, sang ibu bisa ikut membantu mendapatkan tambahan pendapatan (income) untuk membantu keuangan keluarga.
Menjadi mommy entrepreneur, seperti yang telah dicontohkan Ibu Ima diatas, mungkin dalam jangka panjang bisa ikut membantu mewujudkan keluarga sakinah yang mandiri dan poduktif : itulah sebuah momen ketika peran ibu tetap bisa dijalankan dengan maksimal sembari berupaya menjadi perempuan yang produktif secara ekonomi (economically productive).
Ibu Ima hanyalah salah satu contoh dari ribuan ibu lainnya yang mungkin tengah berjuang menuju cita-cita keluarga sakinah yang produktif itu.
Sebagai suaminya, saya sungguh merasa bangga dengan apa yang telah ia rintis dan perjuangkan selama ini.
 Sumber :
http://strategimanajemen.net/2011/03/28/sepotong-kisah-tentang-mommy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar